TENTANG SAYA :

Foto saya
BATAM, KEPULAUAN RIAU, Indonesia
humoris, mudah bergaul, suka jalan-jalan, suka diskusi, suka nyanyi (untuk diri sendiri..he..he), dan pastinya suka ditraktir...???

Pulang Kampung

Pulang Kampung
KA.Purwojaya membawa isteri dan anak-anaku dari Jakarta ke Cilacap

Mejeng di Pantai Teluk Penyu Cilacap

Mejeng di Pantai Teluk Penyu Cilacap
Aku dan anaku menyempatkan diri mejeng di Pantai Teluk Penyu Cilacap (saat Pulang Kampung)...ingat masa-masa kecil dulu

Aku dan Taufik Hidayat

Aku dan Taufik Hidayat
Taufik Hidayat berkesempatan foto bareng aku saat diadakan Simulasi Tim Piala Thomas yang diadakan di Hall Bulutangkis Orchird Park - Batam Centre

Rabu, 01 April 2009

DZIKIR


Kata DZIKIR berasal dari bahasa Arab, dzikr yang berarti mengingat dan mengucapkan atau menyebut. Apabila dikaitkan dengan Islam, berarti mengingat dan menyebut Asma Allah SWT. Dzikir merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.

Firman Allah SWT. “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) kepada Allah sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang”. (QS. 33/Al Ahzab:41-42). Muhammad Rasulullah SAW bersabda:” Hendaklah lidahmu basah karena mengingat Allah”. (HR. Tirmidzi). Bahkan dalam keadaan apapun selama tidak ditempat najis, kita dianjurkan terus-menerus berdzikir. Sebab tanpa disertai dzikir segala sesuatu akan sia-sia.

DZIKIR menurut para Ulama, dapat dibedakan dalam 3 (tiga) macam :

1. Dzikir dengan lisan (Dzikir bi al-lisan), yakni membaca atau mengucapkan kalimat-kalimat takbir, tahmid dan tahlil dengan bersuara.

2. Dzikir dalam hati (Dzikir bi al-qalb), yakni membaca atau mengucap kalimat-kalimat takbir, tahmid dan tahlil dengan membathin, tanpa mngeluarkan suara. Sebagian Ulama menafsirkan Dzikir dalam hati ini, adalah bertafakur merenungi ke Maha Benar-an dan ke Maha Besar-an Allah SWT dengan penuh keyakinan dan perasaan tulus.

3. Dzikir dengan panca indra atau anggota badan (Dzikir bi al-jawarih), yakni menundukan seluruh anggota badan kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Waktu dan Tempat Utama untuk Berdzikir

Sesungguhnya kegiatan dzikir dapat dilakukan kapan saja, baik pagi, siang atau sore maupun malam hari. ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam adalah tanda-tanda bagi orang yeng berpikir, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”. (QS.3/Ali Imran:190-191)

Walaupun dzikir bisa dilakukan pada setiap saat, namun ada waktu-waktu tertentu yang sangat utama untuk berdzikir, adalah:

1. Pagi hari sebelum terbit Matahari, usai Sholat Subuh dan pada sore hari setelah Sholat Ashar, sebelum Matahri terbenam.

2. Setelah Matahari tergelincir, usai Sholat Dzuhur.

3. Seteleh menunaikan sholat-sholat wajib.

4. Pada waktu sepertiga malam yang terakhir.

Adapun juga waktu-waktu tertentu yang didalamnya kita dimakruhkan berdzikir, yakni:

1. Ketika sedang buang air, baik kecil maupun besar.

2. Sewaktu jima’ (saat berhubungan suami isteri)

3. Sewaktu sedang mendengarkan Khutbah Jum’at dan Khutbah dua Hari Raya.

4. Kala mengantuk, sebab orang yang mengantuk sering kali cepat kehilangan konsentrasi dan akibatnya bacaannya bisa ngawur.

Sebaiknya dzikir itu kita lakukan ditempat-tempat yang bersih, suci dan tenang seperti di Masjid atau Musholla. Meskipun demikian, dzikir bisa dilakukan di sekolah, di kantor, ditempat berwisata, bahkan ketika menunggu bus di halte atau menanti kereta api di stasiun.

Seyogyanya dzikir kita lakukan dalam keadaan bersih dan suci, baik badan (khususnya lisan), pakaian dan tempat. Akan tetapi bagi orang yang berhadats (misalnya sedang junub, haid/ menstruasi dan nifas keluar darah setelah melahirkan), menurut ijma Ulama boleh saja berdzikir dengan lisan dan hati.

Namun dilarang membaca Al Qur’an. Sebab hukumnya haram. Apabila dzikir yang kita lakukan benar-benar diniatkan karena ingin memperoleh ridha Allah SWT, maka akan membawa beberapa faedah bagi kita, antara lain:

1. Hubungan kita dengan Allah SWT semakin dekat. Dengan demikian doa dan segala sesuatu yang kita hajatkan, kemungkinan besar akan segera dikabulkan oleh-Nya.

2. Memperkokoh keimanan kita kepada Allah SWT.

3. Meredam gejolak hawa nafsu.

4. Menghindarkan kita dari gangguan setan.

5. Menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan.

6. Dijauhkan dari segala musibah.

Baca Dzikir setiap saat :

1. Tahlil, ”LAAILLAAHA ILLALLAAH” (Tiada Tuhan selain Allah) bacaan untuk mengakui ke-Esa-an Allah SWT.

2. Takbir, ”ALLAAHU AKBAR” (Allah Maha Besar), bacaan untuk mengagungkan Allah SWT.

3. Tasbih, ”Subahaanallaah” (Maha Suci Allah), untuk mengingat akan ke Maha Suci-an Allah SWT.

4. Hasbalah, ”Hasbiyallahu wa-ni’mal-wakilyl” (Cukuplah Allah, Tuhan semesta alam bagiku, tak perlu aku kepada selain-Nya), Dialah sebaik-baik penjaga yang memelihara kemaslahatan dan kemanfa’atanku.

5. Shalawat, sebagai Muslim kita diwajibkan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

6. Ta’awwudz, adalah bacaan untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan.

7. Basmalah, adalah bacaan untuk memulai setiap kegiatan yang baik.

8. Hamdalah, adalah ucapan untuk mensyukuri segala nikmat pemberian Allah SWT.

9. Istighfar, adalah bacaan untuk memohon ampun kepada Allah SWT, atas segala dosa-dosa kecil, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

10. Hauqalah, ”Laa Haula walaa Quw-wata illah billaah”, adalah bacaan untuk mengakui kelemahan dan ketidak berdayaan kita tanpa uluran pertolongan Allah SWT.

A M I N